Sekolah Jerman Jadi Pilihan Keluarga Korea di Indonesia

Sekolah berbasis kurikulum Jerman mulai menjadi pilihan bagi keluarga Korea yang tinggal di Indonesia. Data dari Deutsche Schule Jakarta (DSJ) mencatat, jumlah siswa asal Korea kini menempati posisi ketiga terbesar setelah siswa Indonesia dan Jerman.
Kepala Sekolah DSJ, Dr. Jörg Dietze menjelaskan, kurikulum Jerman, khususnya Deutsches Internationales Abitur (DIA), memiliki reputasi kuat di kalangan orang tua. Sistem pendidikan ini, kata ia, tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga pengembangan karakter, kemandirian, dan tanggung jawab.
"Di sekolah kami, peserta didik dibiasakan untuk mengembangkan keterampilan belajar sepanjang hayat, mandiri, mampu bekerja secara ilmiah, serta memiliki tanggung jawab dalam keseharian," ujar Dietze dalam keterangan tertulis yang diterima Chingudeul Republika Network, Rabu (10/9/2025).

Selain siswa dari Indonesia, Jerman, dan Korea, DSJ juga memiliki lebih dari 300 siswa yang berasal dari lebih 20 negara.
Bagi keluarga Korea di Indonesia, kurikulum Jerman dinilai sejalan dengan nilai yang mereka junjung. Sistem pendidikan yang menekankan kedisiplinan, etos kerja, serta pendekatan holistik dianggap relevan untuk mempersiapkan anak menghadapi dunia akademik maupun pekerjaan.
DSJ merupakan bagian dari Deutsche Auslandsschulen (DAS), jaringan 140 sekolah Jerman yang tersebar di berbagai negara. Sekolah ini mendapat dukungan dari Kementerian Luar Negeri Jerman melalui Zentralstelle für das Auslandsschulwesen (ZfA) sehingga standar pendidikan tetap sesuai dengan yang berlaku di Jerman.
Dalam praktiknya, DSJ menggunakan tiga bahasa pengantar, yakni Jerman, Inggris, dan Indonesia. Ini pun memudahkan siswa dari berbagai latar belakang untuk beradaptasi sekaligus menciptakan suasana multikultural yang nyaman bagi keluarga internasional, termasuk dari Korea.
