Habiskan Rp250 Triliun per Tahun Beli Barang Mewah, Warga Korsel Paling Royal Sedunia

News  
Toko barang mewah di Seoul. Foto: Korea Bizwire
Toko barang mewah di Seoul. Foto: Korea Bizwire

안녕하세여, 친구들 (Annyeonghaseyo, chingudeul)...

Menurut perkiraan Morgan Stanley belum lama ini, Korea Selatan (Korsel) adalah negara dengan pertumbuhan tertinggi pembelian barang mewah pribadi dalam setahun. Minta warga Korsel dengan barang mewah bahkan dikatakan mengalahkan Amerika Serikat (AS) juga China.

Melansir CNBC International Selasa (7/2/2023), bank investasi tersebut memperkirakan total pengeluaran Korsel untuk barang-barang mewah pribadi tumbuh 24 persen pada 2022. Warga Korsel menghabiskan Rp250 triliun untuk belanja barang mewah pada 2022.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Angka perkiraan ini jauh lebih banyak daripada 55 dolar AS dan 280 dolar AS per kapita yang dihabiskan masing-masing oleh warga negara China dan Amerika. Merek-merek mewah juga menyoroti penjualan yang kuat di Korea.

Moncler mengatakan pendapatannya di Kosel lebih dari dua kali lipat pada kuartal kedua dibandingkan sebelum pandemi. Pemilik Cartier, Richemont Group mengatakan Korea adalah salah satu wilayah di mana penjualan tumbuh dua digit pada 2022, dibandingkan dengan setahun dan dua tahun lalu.

Sementara Prada mengatakan kebijakan pembatasan Covid China berkontribusi pada penurunan 7 persen pada kinerja ritel 2022. Rumah mode itu mengatakan penurunan itu dimitigasi oleh kinerja yang kuat di Korea dan Asia Tenggara.

Analis Morgan Stanley menjelaskan permintaan barang mewah di kalangan pembeli Korsel didorong baik oleh peningkatan daya beli maupun keinginan untuk menunjukkan status sosial secara lahiriah. "Penampilan dan kesuksesan finansial dapat lebih beresonansi dengan konsumen di Korea Selatan daripada di kebanyakan negara lain," tulis analis dalam laporan tersebut.

Menampilkan kekayaan juga lebih diterima secara sosial di masyarakat Korea. Sebuah survei McKinsey menemukan bahwa hanya 22 persen responden Korea yang menganggap pamer barang mewah sebagai hal yang tidak menyenangkan, dibandingkan dengan 45 persen orang Jepang dan 38 persen orang China.

Permintaan barang mewah juga didukung oleh peningkatan kekayaan rumah tangga. Data Bank of Korea menunjukkan kekayaan bersih rumah tangga negara tersebut naik 11 persen pada 2021. Sekitar 76 persen kekayaan rumah tangga di Korea adalah real estat, yang harganya telah meningkat secara substansial sejak tahun 2020.

Bank investasi juga mencatat rumah-rumah mewah telah memanfaatkan ikon Korea untuk lebih mengkatalisasi permintaan. "Hampir semua selebritas besar Korea adalah duta merek dari rumah mewah terkemuka," catat laporan tersebut, seperti Fendi dan aktor Lee Min-Ho atau Chanel dan rapper G-Dragon.

Tiffany & Co. menjadikan penyanyi Blackpink Rose sebagai wajah dari koleksi HardWear-nya. Penunjukkannya sangat diterima dengan baik dan menggandakan penjualan untuk lini tersebut.

Namun, Bain & Company memperingatkan penggunaan metrik per kapita untuk konsumsi barang mewah. "Mewah menurut definisi bukanlah produk pasar massal," kata mitra Bain & Co Weiwei Xing.

"Saya akan menyarankan untuk memproratakan total pengeluaran barang mewah dengan jumlah populasi kelas menengah ke atas, yang akan menjadi ukuran yang lebih berarti untuk mencerminkan sikap dan konsumsi terhadap barang mewah," kata Xing melanjutkan.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Be here now

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image