Dari Jakarta ke Seoul, Tim New Kidz Invasion DC Siap Harumkan Nama Indonesia
New Kidz Invasion DC dari Jakarta. Foto: Korean Culturan Center Indonesia
안녕하세여, 친구들 (Annyeonghaseyo, chingudeul)...
Suasana penuh semangat dan sorak-sorai memenuhi Korean Cultural Center Indonesia (KCCI), Sabtu (19/7/2025) pekan lalu. Ini terjadi saat gelaran K-Pop Cover Dance Festival (KCDF) 2025 digelar untuk ke-10 kalinya di Indonesia digelar. Festival tahunan yang menjadi ajang bergengsi para penari K-Pop cover dari seluruh dunia ini kembali menghadirkan talenta-talenta muda berbakat dari berbagai kota di Indonesia.
Tahun ini, gelar juara pertama diraih oleh tim New Kidz Invasion DC dari Jakarta. Dengan formasi delapan orang dan koreografi energik, tim ini berhasil memikat perhatian juri dan penonton. Sebagai pemenang utama, mereka akan mewakili Indonesia dalam Final Round KCDF yang akan berlangsung di Seoul, Korea Selatan pada September mendatang.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
“Festival K-Pop Cover Dance ini bermakna besar karena menjadi wadah pertukaran budaya, di mana penggemar K-Pop dari seluruh dunia bisa ikut serta dan merasakannya secara langsung,” ujar Park Soo-deok, Chargé d'affaires Kedutaan Besar Republik Korea untuk Indonesia, saat membuka acara dalam keterangan pers yang diterima Chingudeul Republika, Senin (21/7/2025).
Para peserta K-pop Cover Dance Festival di Jakarta. Foto: Korean Cultural Center Indonesia
Total ada 14 tim yang tampil di panggung KCDF tahun ini. Mereka datang dari berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, Surabaya, hingga Pekanbaru. Para finalis membawa koreografi dari grup K-Pop ternama seperti BTS, Seventeen, NCT, hingga aespa, dengan sentuhan kreativitas masing-masing.
Lima tim terbaik diumumkan di akhir acara. Selain New Kidz Invasion DC, ada AXE dari Yogyakarta di posisi kedua, disusul AZTHRONE (Yogyakarta), EMPIRE (Denpasar), dan Miracle Stars (Jakarta) di posisi lima besar.
KCDF yang digelar oleh KCCI bekerja sama dengan The Seoul Shinmun Daily ini bukan sekadar lomba. Bagi banyak peserta, ini adalah panggung impian untuk menyalurkan kecintaan mereka pada budaya Korea, sekaligus menjalin persahabatan baru sesama Chingudeul dari berbagai daerah.
