Mengenal Gangguan Mental dalam Drama Korea Daily Dose of Sunshine

Korea  

5. Gangguan Kecemasan Sosial

Pasien yang menderita gangguan kecemasan sosial atau social anxiety disoder dalam serial ini, yakni Kim Sung-Sik (Jo Dal-Hwan). Dokter Im Hyeok-Soo (Kim Jong-Tae) menjelaskan bahwa awalnya Kim Sung-Sik mengalami gejala susah tidur.

Potongan adegan Daily Dose of Sunshine. Dok: Netflix
Potongan adegan Daily Dose of Sunshine. Dok: Netflix

Kemudian, tingkat kepercayaan dirinya menurun dan menjadi sangat rendah sehingga ia selalu merasa takut dikritik atau dihakimi orang lain. Kondisi ini membuatnya kerap merasa ingin buang air kecil. Selanjutnya, Kim Sung-Sik mengalami kekhawatiran dan ketakutan ketika akan memasuki lingkungan sosial, khususnya lingkungan pekerjaan.

6. Gangguan Delusi

Dalam serial ini, gangguan delusi digambarkan gangguan mental yang membuat pasien percaya pada hal yang tidak nyata. Setidaknya ada tiga gangguan delusi yang muncul dalam serial ini, yakni gangguan delusi jangka pendek, gangguan delusi dan halusinasi, gangguan delusi somatik.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pasien yang mengalami gangguan delusi jangka pendek, yakni Jung Ha-Ram (Kwon Han-Sol). Jung Ha-Ram percaya bahwa perawat di rumah sakit adalah orang yang sudah mengambil uangnya.

Dalam serial ini, dokter Hwang Yeo-Hwan menyatakan bahwa pasien mengalami gangguan delusi jangka pendek setelah mengalami peristiwa yang menghancurkan hidup. Jika pasien mengalami pengobatan sesuai dengan program dokter, ia akan sembuh dari delusinya setelah 30 hari.

Potongan adegan Daily Dose of Sunshine. Dok: Netflix
Potongan adegan Daily Dose of Sunshine. Dok: Netflix

Kedua, pasien bernama Kim Seo-Wan (Roh Jae-Won) mengalami delusi dan halusinasi. Pasien menganggap bahwa dirinya adalah penyihir, yang dinubuatkan untuk menghilang dari dunia ini. Pada akhir episode 6, Kim Seo-Wan melihat bangunan di depannya sebagai hamparan bukit dan bebatuan serta seekor dinosaurus berdiri di hadapannya.

Ketiga, pasien bernama Choi Jun-Gi (Kim Dae-Gun) dibawa ke rumah sakit setelah menusuk lehernya sendiri. Dokter Kong Cheol-Woo (Lim Jae-Hyuk) menduga Choi Jun-Gi mengalami delusi somatik, yakni pasien secara keliru meyakini bahwa ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya.

Choi Jun-Gi melihat ada benjolan yang bergerak di lehernya lalu ia menusuk benjolan tersebut. Padahal, tidak ada benjolan di lehernya. Pada pemeriksaan lanjutan, dokter menyimpulkan bahwa ia mengalami gangguan stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD).

7. PTSD

Choi Jun-Gi merupakan suicide survivor, yakni seseorang yang kehilangan orang terdekatnya karena bunuh diri dan dia harus hidup dengan menahan rasa sakit psikologis yang menyertainya. Choi Jun-Gi menemukan istrinya meninggal dunia karena bunuh diri.

Istrinya bunuh diri setelah bayi mereka meninggal dunia. Kemudian, Choi Jun-Gi menyalahkan dirinya atas kematian istrinya.

PTSD yang tidak tertangani membuat Choi Jun-Gi mengalami depresi berat dan psikosis, yakni kondisi yang menyebabkan penderitanya sulit membedakan kenyataan dan imajinasi. Selanjutnya, ia mengalami delusi somatik.

8. Pseudodemensia

Kwon Ju-Yeong (Kim Yeo-Jin) memiliki gejala yang sama seperti demensia, yakni penurunan ingatan dan konsentrasi, tapi ternyata kondisi itu bukan karena ia mengidap demensia. Dokter Cha Min-Seo (Kong Seong-Ha) menyebutkan pseudodemensia terjadi ketika pasien mengalami penurunan ingatan dan konsentrasi karena depresi yang tidak disadari karena terlalu sibuk.

Pasien yang depresi kerap mengalami lelah, lesu, dan sulit fokus. Namun, dia tidak menyadari gejala itu sebagai depresi dan mengira hal itu akibat dari terlalu banyak pekerjaan atau overwork dan akan membaik setelah beristirahat.

Potongan adegan Daily Dose of Sunshine. Dok: Netflix
Potongan adegan Daily Dose of Sunshine. Dok: Netflix

Pada serial ini, keinginan pasien untuk beristirahat sulit terwujud karena karena anaknya mengalami masalah di sekolah. Pasien selalu berpikir bahwa masalah anaknya tidak selesai tanpa dia. Begitu pula pekerjaan yang tidak akan rampung jika dia tidak hadir.

9. Gangguan Kepribadian Ambang

Serial ini menampilkan seorang perempuan muda berambut pirang yang menderita gangguan kepribadian ambang atau borderline personality disorder (BPD). Serial ini menggambarkan penderita BPD sulit mengendalikan emosi dan moodnya. Pasien juga memiliki perasaan takut ditolak, cemas, tidak berarti, takut ditinggalkan, atau marah.

Pasien sebenarnya seseorang yang memiliki kasih sayang dan cinta. Misalnya, dia menyukai Jung Da-Eun dan berusaha melakukan hal yang dikatakan oleh sang perawat. Namun, dia menjadi marah ketika sang perawat menyatakan tidak setuju dengan sikapnya.

Ini menunjukkan pasien ingin dicintai tetapi tidak mengetahui cara mencintai. Selain itu, ini juga menunjukkan satu komentar atau tindakan sudah cukup membuat pasien mengalami perubahan suasana hati yang sangat mendadak.

Pasien juga sering melukai diri sendiri. Pasien juga mengatakan ia tidak merasakan sakit ketika melukai diri sendiri. Hal yang membuatnya sakit adalah ketika ia merasa dibenci atau tidak disukai oleh orang lain

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image