Musik

Jakarta Concert Orchestra (JCO) Gelar Konser Anime Perdana, Para Wibu Perlu Perhatikan Ini

Direktur Musik dan Konduktor JCO Avip Priatna (tengah kiri) dan penyanyi Pepita Salim (tengah kanan). Meiliza laveda
Direktur Musik dan Konduktor JCO Avip Priatna (tengah kiri) dan penyanyi Pepita Salim (tengah kanan). Meiliza laveda

JAKARTA -- Jakarta Concert Orchestra (JCO) siap menggelar konser anime perdana yang bertajuk "An Anime Symphony" pada Sabtu 9 Desember 2023, di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM). Konser tersebut mendapatkan respons positif dan antusiasme, khususnya di kalangan penggemar anime.

Sudah 2.000 tiket terjual habis dalam beberapa menit sejak penjualan tiket dibuka pada 9 November dan 14 November. Ada dua pertunjukan yang digelar, yaitu pada pukul 15.30 WIB dan 19.30 WIB.

Bagi sebagian besar penonton, konser ini bisa menjadi pengalaman pertama mereka menonton pertunjukan orkestra yang berbalut musik klasik dari dunia anime. Oleh karena itu, penggemar anime perlu memerhatikan beberapa hal yang boleh dan dilarang dilakukan. Berikut daftarnya, seperti diumumkan melalui akun Instagram JCO:

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hal-hal yang boleh dilakukan

 

1.Untuk konser "An Anime Symphony" usia penonton minimal lima tahun. Di bawah umur tersebut tidak diperkenankan masuk.

2.Mohon duduk di kursi Anda selama acara dan menjaga kenyamanan bersama.

3.Gunakan lightstick dengan sewajarnya selama konser dan menghormati penonton lain.

4.Alat pembayaran yang berlaku seperti kartu debit, kredit, dan uang tunai untuk transaksi di dalam venue.

Hal-hal yang dilarang dilakukan

1.Dilarang membawa minuman berakohol dan obat-obatan terlarang.

2.Dilarang membawa senjata atau benda tajam.

3.Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam ruang konser.

4.Dilarang membawa kamera profesional selain ponsel ke dalam gedung pertunjukan.

Sebanyak 25 dari berbagai soundtrack film dan series anime ikonik akan dibawakan oleh JCO. Di antaranya dari karya Studio Ghibli dalam film "The Boy and the Heron", "Nausicaä of the Valley of the Wind", "Howl's Moving Castle", "Spirited Away", "Kiki's Delivery Service". Lalu Moonlight Densetsu dari series "Sailor Moon", We Are! dari series "One Piece", Detective Conan Main Theme dari series "Detective Conan", Doraemon no Uta dari series "Doraemon”, dan lainnya.

Direktur Musik dan Konduktor JCO Avip Priatna mengatakan sudah sejak lama dia merencanakan agar tema anime bisa dihadirkan dalam harmoni orkestra. Sejak awal, pihaknya berkonsisten untuk terus mengangkat tema musikalitas yang beragam agar musik orkestra tidak terus terkesan kaku.

"Dengan menampilkan Pepita Salim, Farman Purnama, Stefani Yang, Batavia Madrigal Singer (BMS), dan The Resonanz Children Choir (TRCC) sebagai penyanyi lintas generasi di konser ini, harapannya dapat menginspirasi generasi muda bahwa musik orkestra juga mampu membawakan musik-musik beragam dari berbagai genre dan tema," katanya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Vincent van Gogh, anime, and lo-fi