Kuliner

Cari Makanan Halal di Korsel Tak Susah Kok...

Source: koreahalal.org
Source: koreahalal.org

Korea Selatan kini menjadi salah satu destinasi wisata favorit para turis mancanegara. Tak terkecuali wisatawan Muslim dari Asia Tenggara seperti Indonesia.

Tren musik Korean Pop (Kpop) juga serial drama Korea yang mendunia, tak dipungkiri menjadi salah satu daya tarik Negeri Ginseng tersebut. Banyak orang yang ingin melihat keindahan serta gemerlap Korea Selatan (Korsel) secara langsung.

Hanya saja seperti diketahui, Korsel merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim minoritas. Bahkan mengonsumsi alkohol dianggap legal serta menjadi kebiasaan sebagian besar penduduk di sana.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Meski begitu, kini tak sulit menemukan tempat makan atau restoran halal di negeri asal Super Junior itu. Pasalnya, telah tersedia di sejumlah kota besar dan di berbagai lokasi wisata.

Dilansir dari website Organisasi Pariwisata Korea Selatan (KTO), ada beberapa restoran bersertifikat halal atau ramah muslim yang direkomendasikan untuk para turis muslim. Di antaranya YeonHwajeong Samgyetang yang terletak di Daegu. Dengan harga berkisar 13 ribu won hingga 19 ribu won, wisatawan bisa merasakan masakan asli Korea.

Restoran YeonHwajeong Samgyetang (Source: Korea Tourism Organization)
Restoran YeonHwajeong Samgyetang (Source: Korea Tourism Organization)

Kemudian bagi pelancong muslim yang ingin merasakan ayam pedas atau dakgalbi khas Korea, bisa datang ke restoran Namiseom Coco Chuncheon Dakgalbi yang berlokasi di Gyeonggido. Ada pula Makan Restaurant di Seoul yang menawarkan Bulgogi serta Bibimbap halal dengan harga agak murah berkisar 8.000 won sampai 10 ribu won.

Beragam restoran halal pun mudah ditemukan di Itaewon. Salah satu kawasan di Ibukota Korsel tersebut memang terkenal banyak ditinggali penduduk Muslim, baik warga pendatang dari negara lain maupun lokal.

Di Itaewon, terdapat pula masjid terbesar di Seoul sekaligus tertua di Korsel yakni Seoul Central Mosque. Sepanjang jalan menuju masjid, kita akan menjumpai beraneka restoran halal yang tidak hanya menawarkan masakan Korea tapi juga Asia Tenggara, Timur Tengah, dan lainnya.

Masjid di Itaewon (Source: Doc pribadi Iit Septyaningsih)
Masjid di Itaewon (Source: Doc pribadi Iit Septyaningsih)

Sepengalaman saya berkunjung ke Korea Selatan pada akhir 2016 lalu, mencari makanan halal di sana tak sesulit itu kok. Kecanggihan teknologi membuat segalanya menjadi mudah.

Tinggal manfaatkan aplikasi Google Map untuk mencari restoran halal terdekat. Misalnya kita sedang berada di Myeongdong, ketik saja 'restoran halal di Myeongdong' sederet nama pun bakal langsung muncul.

Selama tujuh hari di Korsel, saya bersama ketiga teman seperjalanan mencoba beberapa restoran halal di lokasi berbeda. Salah satu yang paling berkesan, ketika makan di restoran halal di kawasan Nami Island. Nama restorannya Kko Kko Dakgalbi Chuncheon.

Suasana di dalam restoran Kko Kko Dakgalbi Chuncheon (Source: Doc pribadi Iit Septyaningsih)
Suasana di dalam restoran Kko Kko Dakgalbi Chuncheon (Source: Doc pribadi Iit Septyaningsih)
Dakgalbi ayam (Source: Doc pribadi Iit Septyaningsih)
Dakgalbi ayam (Source: Doc pribadi Iit Septyaningsih)

Di sana Dakgalbinya enak, gratis minum, gratis kimchi sepuasnya, dan satu lagi, pemiliknya bisa berbahasa Indonesia. Sampai kaget pas tiba-tiba ditanya pesanan pakai bahasa Indonesia.

Berbeda pengalaman, teman saya Nani Wijayanti justru merasa kesulitan mencari makanan halal di Korsel. Dirinya mengaku hanya makan di restoran bersertifikat halal, saat berada di Itaewon.

"Jadi kalau bagi saya, selama di Korea makan apa saja yang penting bukan daging babi. Tidak mengandung daging babi," jelas perempuan yang mengunjungi Korsel selama 10 hari pada Agustus 2018 lalu tersebut. Ia berharap, ke depannya negara asal Lee Minho itu bisa semakin banyak menyediakan tempat makan bersertifikat halal.

Sebelumnya, KTO menyatakan bakal semakin fokus menggarap wisatawan Muslim. Pasar itu dinilai sangat potensial, sebab jumlah Muslim di dunia telah mencapai 1,7 miliar. Ada beberapa strategi yang dilakukan KTO untuk menggaet pelancong Muslim. Di antaranya memperbanyak restoran ramah muslim dari 135 restoran menjadi 170.KTO menjelaskan, terdapat empat jenis restoran yang bisa didatangi turis Muslim.

Pertama "Halal Certified" yang disertifikasi oleh Korea Muslim Federation (Federasi Muslim Korea) sesuai standar sertifikasi halal dan penggunaan daging babi. Kedua "Self Certified" yang disertifikasi sendiri oleh restoran setelah evaluasi.

Ketiga "Muslim Friendly" yang menjual beberapa menu halal. Kemudian keempat "Pork Free" yang menggunakan daging selain daging babi.

KTO juga menerbitkan buku panduan bagi wisatawan Muslim, meliputi informasi terkait karakteristik pasar wisatawan Muslim, informasi makanan halal, juga informasi tentang tempat beribadah di sana. Korsel sudah pula menggelar ‘Halal Restaurant Week’ untuk menawarkan makanan Korea halal dengan harga diskon kepada wisatawan Muslim yang berkunjung ke negaranya.

Data KTO menyebutkan, jumlah wisatawan Muslim yang berkunjung ke Korsel pada 2016 sebanyak 980 ribu. Angka itu hanya 5,7 persen dari total wisatawan asing ke sana yang mencapai 17,2 juta.

Melihat fakta itu, tentu sekarang semakin mudah mencari makanan halal di Korea Selatan. Jadi kalau pandemi sudah berakhir, Chingudeul yang beragama Islam tak perlu khawatir lagi mengunjungi negara asal Blackpink tersebut.

Source: Doc pribadi
Source: Doc pribadi
Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Learning is lifetime activities, thats why I always excited with new things.