K-Pop Bisa Kembali ke China? Xi Jinping Beri Sinyal Positif
안녕하세여, 친구들 (Annyeonghaseyo, chingudeul)...
Sepertinya ada angin optimisme baru bagi dunia hiburan Korea di China. Presiden China Xi Jinping dikabarkan merespons positif usulan untuk menggelar konser K-pop berskala besar di Beijing, setelah pertemuannya dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung di sela-sela KTT APEC di Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu (1/11/2025).
Kabar ini pertama kali diungkap oleh anggota parlemen Korea Selatan, Kim Young-bae, yang menulis di media sosial bahwa Xi terlihat antusias saat mendengar ide tersebut.
"Presiden Lee, Presiden Xi, dan Ketua Komite Kepresidenan untuk Pertukaran Budaya Populer Park Jin-young sempat berbincang singkat. Ketika ide konser besar di Beijing muncul, Presiden Xi merespons positif dan langsung memanggil Menlu Wang Yi untuk memberi instruksi," tulis Kim dikutip dari laman Korea JoongAng Daily, Minggu.
Jika benar terwujud, konser tersebut akan menjadi yang pertama di China dalam lebih dari delapan tahun terakhir. Sejak 2016, Beijing membatasi segala bentuk budaya pop Korea sebagai buntut dari keputusan Seoul menempatkan sistem pertahanan rudal Amerika Serikat, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).
Larangan itu menghentikan ekspansi besar-besaran Hallyu di China, padahal drama seperti Descendants of the Sun (2016) sempat menjadi fenomena besar di sana. Namun tanda-tanda mencair mulai muncul tahun ini. Contohnya April lalu, trio hip-hop Korea Homies menjadi artis pertama yang tampil di China (Wuhan) sejak pembatasan diberlakukan.
Meski begitu, pemerintah Korea Selatan tetap berhati-hati menafsirkan kabar ini. Komite Kepresidenan untuk Pertukaran Budaya Populer menegaskan, percakapan antara Xi dan Park Jin-young masih sebatas pertukaran basa-basi diplomatik.
"Kami memahami pembicaraan itu sebagai sapaan umum di tengah acara resmi. Masih terlalu dini untuk menyimpulkan lebih jauh," bunyi pernyataan resmi komite tersebut.
Namun pengamat menilai sinyal positif dari Beijing bisa menjadi titik balik penting dalam hubungan budaya kedua negara. Di tengah perang dagang yang berkepanjangan antara China dan AS, pelonggaran kebijakan terhadap budaya Korea bisa membuka kembali pintu ekspansi Hallyu di pasar terbesar dunia.