News

Mahasiswa Korea dan Israel Bertemu di Metaverse

Para mahasiswa Program Studi Korea di Hebrew University of Jerusalem dan kelas Hebrew di Hankuk University of Foreign Studies berpartisipasi dalam program pertukaran bahasa di Kedutaan Besar Israel di metaverse. Foto: Korea Times
Para mahasiswa Program Studi Korea di Hebrew University of Jerusalem dan kelas Hebrew di Hankuk University of Foreign Studies berpartisipasi dalam program pertukaran bahasa di Kedutaan Besar Israel di metaverse. Foto: Korea Times

안녕하세여, 친구들 (Annyeonghaseyo, chingudeul)...

Kedutaan Besar Israel di Korea adalah yang pertama mendirikan kedutaan virtual di metaverse September lalu. Ruang virtual tersebut ditingkatkan sebagai platform untuk pertukaran bahasa dan budaya antara Korea dan Israel.

Awal bulan ini, mahasiswa Program Studi Korea di Hebrew University of Jerusalem dan kelas Hebrew di Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) bertemu di kedutaan metaverse untuk bertukar percakapan. Setiap siswa membuat avatar mereka sendiri dan menjelajahi paviliun untuk mencapai ruang konferensi E=MC2 di lantai dua, tempat pertemuan diadakan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Selama acara, para siswa memperkenalkan diri dan memberikan presentasi tentang musim dingin di negara mereka dan kegiatan yang dinikmati selama musim tersebut. Siswa Korea presentasi dalam bahasa Ibrani dan siswa Israel presentasi dalam bahasa Korea.

Pertemuan tersebut diselenggarakan oleh Irina Lyan, kepala Program Studi Korea di Universitas Ibrani Yerusalem, Shin Seoung-yun dari HUFS dan Kedutaan Besar Israel di Seoul. Kedutaan Besar Israel senang dengan keberhasilan pemanfaatan metaverse dan berharap menjadikannya platform untuk mempromosikan lebih banyak pertukaran antara kedua negara.

"Avatar memberikan perasaan bahwa para siswa benar-benar berada di ruangan yang sama bersama-sama, sungguh luar biasa melihat seberapa cepat mereka terbiasa dengan platform metaverse dan seberapa percaya diri mereka selama presentasi," kata Rasha Atamny, wakil kepala misi di Kedutaan Besar Israel di Korea dikutip laman Korea Times, Selasa (24/1/2023)

Menurutnya, jarak delapan ribu kilometer antara mahasiswa Israel dan Korea turun menjadi nol dengan platform baru ini. "Ini adalah platform baru dan menarik untuk mengalami komunikasi di dalamnya. Metaverse adalah alat yang unik dan menarik bagi diplomasi publik untuk mendekatkan orang," kata dia.

Ia menjelaskan, bahwa diplomasi kekuatan lunak beradaptasi dengan kemajuan teknologi dari waktu ke waktu dan memanfaatkan jalur baru jejaring sosial untuk memaksimalkan jangkauan dan konektivitas antara Israel dan Korea. Atamny mengatakan, kedutaan bercita-cita mengadakan setidaknya satu acara dalam sebulan menggunakan platform metaverse.

"Umpan balik dari acara Januari sangat bagus dan kami bertekad untuk mempertahankannya dengan peningkatan tambahan yang akan membuat pengalaman pengguna lebih lancar dan alami," katanya.

Program Studi Korea Universitas Hebrew didirikan pada Oktober 2013 dan sekarang 62 mahasiswa sarjana terdaftar untuk belajar bahasa Korea, sejarah, budaya, ekonomi dan politik.