News

Pengalaman Jelajahi Pameran One Piece Pertama dan Terbesar di Indonesia

dok: pribadi
dok: pribadi

Siapa di sini yang nggak tahu One Piece? Salah satu anime legendaris yang masih eksis sampai sekarang sejak dirilis tahun 1999. Anime tersebut diadaptasi dari manga karangan Eiichiro Oda dengan judul yang sama. Meskipun belum tamat, One Piece memiliki penggemar yang besar di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Nah, November ini, Nakama Indonesia patut bergembira dengan hadirnya pameran One Piece pertama dan terbesar di Indonesia. Ekshibisi yang bertajuk "The Great Era of Piracy" dibawa oleh Kohai Infinity yang digelar di Mall of Indonesia (MOI) mulai 8 November 2023 hingga 7 Januari 2024. Pada Selasa (7/11/2023), saya berkesempatan menjelajahi pameran sebelum dibuka untuk umum.

Saat masuk ke area pameran, pengunjung sudah disambut dengan action figure Luffy yang terlihat berlari sambil membawa bendera bajak laut Topi Jerami. Ada 21 zona yang akan dilewati pengunjung di area seluas 2.600 meter persegi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

dok: pribadi
dok: pribadi

Zona pertama menghadirkan action figure Gol D. Roger. Karakter tersebut diperkenalkan dalam episode pertama One Piece, seorang pria bajak laut yang mencetuskan rahasia harta karun One Piece.

dok: pribadi
dok: pribadi

Kemudian pengunjung diarahkan ke bagian pengenalan karakter kru Topi Jerami dan peta semesta One Piece. Setiap zona akan menghadirkan momen-momen berkesan dan menyentuh di beberapa arc. Di zona Arabasta, ada dekorasi yang diambil dari scene saat Kru Topi Jerami berpose membalikkan badan sambil mengepalkan tangan kiri ke atas.

Bagi yang sudah menonton anime, adegan ini sangat mengharukan lantaran mereka meninggalkan Vivi, karakter putri dari Kerajaan Arabasta yang diselamatkan oleh Luffy. Saya bersama teman, tak bisa melewatkan momen ini dan berpose layaknya kru Topi Jerami.

dp
dp

Petualangan Luffy tidak selalu berakhir dengan bahagia. Beberapa dari arc ada yang membuat penonton menangis, salah satunya saat kru harus berpisah dengan kapal Going Merry. Momen ini dibuat emosional dengan pemutaran adegan saat kru sedang menangisi Going Merry. Saya terasa dibuat sedih mengingat adegan itu, khususnya saat Going Merry mengucapkan kata-kata terakhir.

dok: pribadi
dok: pribadi

Adegan sedih lainnya berlanjut saat memasuki zona Impel Down. Suasana di zona ini dibuat kelam dan gelap seperti di anime. Di sini, Luffy diceritakan sedang menyelamatkan Portgas D. Ace, saudara tirinya. Ada action figure ikonik Ace di balik jeruji besi.

dok: pribadi
dok: pribadi

Zona selanjutnya adalah Marineford, salah satu arc terbaik di serial One Piece yang mengisahkan Perang Puncak Angkatan Laut dan Bajak Laut Shirohige. Sayangnya, perang menyebabkan terbunuhnya Ace dan Edward Newgate.

Ekshibisi membangun suasana sendu ini dengan menghadirkan pemakaman yang sama seperti di anime. Saya makin dibuat sedih saat diperlihatkan adegan Sabo (saudara tiri Luffy lain) yang mengunjungi makam Ace dan Shirohige.

Lalu zona Fishman Island juga berkesan bagi saya karena ada action figure Putri Shirahoshi besar dan sangat indah. Saya jadi mengingat reaksi Sanji saat pertama kali bertemu dengan Shirahoshi wkwkwk.

dok: pribadi
dok: pribadi

Menjelang penghujung pameran, zona Wano arc membuat saya terkesima dengan epiknya action figure saat Luffy melawan Kaido. Ukurannya sangat besar dan menghadirkan tokoh-tokoh lain yang ikut bertempur. Sayangnya, lighting di zona ini terasa tidak pas sehingga foto yang dihasilkan kurang dramatis. Sebelum keluar, saya sempat mencoba beberapa game tradisional. Semuanya sangat seru dan menyenangkan.

Menurut saya, ekshibisi ini tidak hanya diperuntukan bagi Nakama. Semua orang, baik penggemar anime maupun tidak bisa menikmati pameran. Overall, "The Great Era of Piracy" tidak boleh dilewatkan dan bisa menjadi spot wisata untuk warga Jabodetabek.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Vincent van Gogh, anime, and lo-fi